やっぱり | sunny sundae smile

sunny sundae smile

"let's fall in love, it's exciting. I'm going to make your mouth a sunny sundae smile"

jadi akhirnya hari ini gue mengetahui sesuatu. setelah beberapa lama berasumsi mengenai perasaan Agung ke gue, akhirnya gue sekarang tau.

Agung (semacam) suka sama gue.

kenapa gue kasih '(semacam)', karena gue masih belum yakin menggunakan kata 'suka' dengan lugas.
dan kenapa gue bisa tau kalo dia suka, it was simple chat with Yanyan. awalnya karena dia bilang Agung sempet negor dia dengan sedikit raging ketika--ternyata--dia ngeliat gue dan Yanyan berdua di warung dan lagi ngobrol, dia pikir kita lagi ngomongin dia, Yanyan mengelak (yang padahal sih, emang bener kita lagi ngomongin dia).

karena penasaran, gue tanya ke Yanyan apa dia cuma ngomong itu aja.
Yanyan ngebales pertanyaan gue dengan suara agak lirih, "sebenernya masih ada lagi,"
"oh, ya? dia ngomong apa lagi?" tanya gue.
Yanyan keliatan agak ragu mau ngomong, tapi akhirnya dia cerita juga.
"kemaren sempet gue singgung, gue tanya; 'Nanda gimana?'... dia jawab begini; 'gue pusing. gue ngerasa nggak ada apa-apanya dibanding mantan-mantannya. gue ini apa, sih Yan? cuma packing, pekerja kasar, kerja kuli--kerja keringat. sementara dia seperti ada di beda dunia, begitu juga mantan-mantannya'"

that's made my jaw dropped.

.... sebentar?
dia bilang, 'merasa nggak ada apa-apanya dibanding mantan-mantannya'.
mantan-mantan gue?

it's silly.
... dia emang pernah liat Guruh sih.
pas kita lagi jalan bareng, kita emang nggak sengaja ketemu Guruh. dan karena gue percaya sama Agung, bahwa dia itu orang yang enak untuk diajak bicara apa aja, gue memang bilang kalo Guruh pernah menjadi seseorang yang istimewa dalam hidup gue.

"... nah, mungkin karena itu, Nda," sambung Yanyan, "mungkin pas dia jalan sama lo, dan kalian ketemu mantan lo, di situ dia jadi merasa kalah sama mantan lo. berarti emang bener dugaan lo selama ini, dia suka sama lo tapi dia minder akan statusnya. selain mantan, jenjang pendidikan kalian juga beda. ya dia lulusan STM, dan lo S1--dia akan capek sendiri ngejar lo,"

"terus dia nyerah gitu aja?" gue jadi khawatir, karena dia mikir dia nggak ada apa-apanya, dia nyerah begitu aja sama gue.

"wah, gue nggak tau." jawab Yanyan.

"dia tau nggak, sih kalo gue suka sama dia?" tanya gue lagi.

"... gue rasa nggak, dia nggak tau lo suka sama dia. kayaknya dia nganggap lo biasa aja sama dia," kata Yanyan.

gue ketawa. ketawa banget. jadi apa ini artinya? gue udah berubah habit? gue, yang kalo lagi suka sama seseorang, pasti keliatan banget--sekarang seorang Agung nggak tau kalo gue suka sama dia?

"jadi gue rasa, sih--masing-masing lo punya pertanyaan. lo bertanya-tanya terhadap Agung, dan Agung sendiri bertanya-tanya terhadap lo. kenapa nggak lo tanya langsung aja?" kata Yanyan.

eee... tanya langsung sama Agung?
ebuset!
gimana caranya??!

awalnya sih gue ketawa-ketawa dengeri omongan dari Yanyan, udahannya gue suram sendiri. jadi begitu ya? ini sebuah momen yang tepat banget. dia suka gue, dan gue juga suka dia. tapi masing-masing dari kita menganggap kalo kita di friendzoned, lebih parah lagi... status. setelah gue dapet kabar itu dari Yanyan, gue segera cerita sama Anton. dia sih sudah menduga kalo Agung emang suka sama gue, dan dia tanya tentang kelanjutan kita. akhirnya gue cerita bahwa kendalanya ada di status, sekarang.

iyalah, judulnya adalah lulusan STM ngejar lulusan S1, staff packing pabrik ngejar sekretaris presiden direktur. kalo diliat, memang terlalu timpang. dan nggak akan ada yang menyangka hal ini.

tapi gue suka dia.
di mata gue, dia nggak--bahkan bukan--seorang staff packing.

"ya lo kasih hint-hint bahwa sebenarnya dia sedang tidak dalam friendzone... ato biar cepet mah, bilang aja sama orangnya langsung," kata si Anton, menanggapi cerita gue.

"JEDYAR!! Hei, ngomong langsung itu lebih sulit tauuu!" bales gue.

"ayolah, jangan sampai udah sedekat ini, lepas begitu aja nantinya, hohoho," celetuk Anton.

... iya sih. kayak lagunya Endah N' Rhesa, When You Love Someone. when you love someone, just be brave to say that you want him to be with you. when you hold your love don;t ever let it go, or you will lose a chance to make your dreams come true.

ini sulit. gimana gue ngomongnya. apa gue kasih kode aja?
ah iya, kasih kode aja ya?
semoga dia mengerti.

maka tadi sebelum gue pulang gue SMS dia, minta dia ke locker sekitar jam 5-an sebelum gue pulang. dan bener, kita bisa ketemu. agak nggak enak juga sih karena udah ganggu dia di jam kerjanya, soalnya sebenernya tanpa gue tanya, gue juga udah tau kalo dia lagi sibuk banget. iyalah, staff kayak gue mana mungkin nggak tau kalo dia lagi sibuk.

gue nggak terlalu kepingin ngomong sama dia kalo lagi di pabrik, karena pabrik itu tempat kerja dan tekanan ada di mana-mana. jadi nggak leluasa ngomongnya.

"ada apa sih?" tanya dia.
"sibuk ya?"tanya gue.
"ya sebenernya hectic sih," kata dia, masih sambil senyum-senyum, "ada apa?"
"nggak, aku cuma mau bilang... jangan nyerah," kata gue. itu kodenya.
"jangan nyerah, kenapa? kamu tau aku mau resign ya?" kata dia.
... sedikit kaget, tapi sebenernya itu wacana lama toh. kalo aja dia masih inget, dia udah bilang soal itu sejak di date pertama kita.
"nggak, aku denger sesuatu dari Yanyan... aku minta kamu jangan nyerah," kata gue. sok misterius, gue berlalu gitu aja sambil dadah-dadah izin pulang,
"loh, kok gitu?" dia bingung sendiri.
"pokoknya aku denger sesuatu dari Yanyan, jangan nyerah!" kata gue.
"ntar SMS ya!" dia mulai teriak, soalnya gue makin jauh.
"kamu pulang sekarang?" dia tanya setelah gue udah makin jauh.
"iya!" jawab gue.
"hati-hati ya!" kata dia.

I told him! I told him!
semoga dia inget apa yang dia omongin sama Yanyan, jadi kode itu bisa dia pahami.

ya, dan begitu gue berpikir demikian, magrib ini dia SMS malah nanya apa maksud gue tadi.
"tadi itu, karena aku diceritain sesuatu," kata gue.
"tentang apa?" bales dia.
"tentang kamu," jawab gue.
"emang aku ada salah sama kamu ya?"
LOL pertanyaannya ini sesuatu banget.
"nggak, bukan itu kok," kata gue.

sebenernya gue nggak maksud-maksud amat sok misterius, tapi lebih kepada gue nggak tau apa yang mesti gue omongin. secara ada di lingkungan pabrik, siapa aja bisa liat meskipun orangnya nggak ada di situ... ya kalo lo tau apa maksud gue.

kalo dia nggak ngerti, masa iya gue mesti ngomong duluan ke dia?
gue berharap dia bisa lebih berani lagi.
dia memang cukup berani dengan pertama kali ngajakin SMSan, ngajakin jalan, dan setelah gue jalan sama dia, dia membanggakan gue ke temen deketnya... ini beneran, gue nggak bohong baru kali ini ada cowok kayak dia yang gentle. tapi untuk persoalan ini, gue mau dia jangan menyerah sama gue, please... don't give up on me, karena gue juga suka sama dia.

akhirnya gue tau juga jawaban selama ini.
he is really chasing on me... he is really looking for me