Selamat berjumpa lagi
dalam Ruang Bahasa Indonesia.
Kali ini akan saya jelaskan mengenai pemakaian
beberapa kata yang merupakan kesalahan umum. Kalau membaca berita atau artikel
dalam media massa, Anda masih menjumpai kata-kata, seperti :
mempengaruhi,memperhatikan, memperkosa dan sebagainya. Namun dilihat dari segi
tata bahasa baku, khususnya pemakaian awalan “me-“pada kata-kata tersebut tidak
tepat.
Anda pernah belajar bahwa, huruf awal kata dasar “p”bila diberi
awalan “me-“, huruf “p” mengalami pelunturan menjadi
“m”.
kata dasar | awalan “me-“ |
periksa | memeriksa (bukan memperiksa) |
perintah | memerintah (bukan memperintah) |
pelihara | memelihara (bukan mempelihara) |
Dengan demikian, secara konsekuen,kata-kata berikut ini pun harus mengikuti kaidah tersebut di atas.
Contoh:
kata dasar | awalan “me-“ |
pengaruh | memengaruhi (bukan mempengaruhi) |
perhati | memerhatikan (bukan memperhatikan) |
perkosa | memerkosa (bukan memperkosa) |
perinci | memerinci (bukan memperinci) |
positif | memositifkan (bukan mempositifkan) |
pesona | memesona (bukan mempesona) |
percaya | memercayai (bukan mempercayai) |
populer | memopulerkan (bukan mempopulerkan) |
Namun, ada juga beberapa kata yang mungkin merupakan perkecualian(?)
Contoh:
kata dasar | awalan “me-“ |
perkara | memperkarakan (bukan memerkarakan) |
punya | mempunyai (bukan memunyai) |
________________________________________________________________________
Mudah-mudahan penjelasan
singkat tersebut di atas dapat bermanfaat bagi Anda untuk mengetahui perbedaan
pemakaian kata-kata yang sering dipakai dalam media massa maupun percakapan dan
dianggap lumrah. Namun dari segi tata bahasa baku merupakan kesalahan
umum.
Sekian dan sampai jumpa lagi dalam Ruang Bahasa berikutnya…
Salam
hangat dari Manado,Sulawesi Utara….Indonesia