Meskipun akses data internet bisa dilakukan via smartphone, desktop dan laptop pribadi di rumah,warnet (warung internet) tetap berjalan dimana-mana. Bahkan klo dilihat omset dan keuntungannya per bulan masih menjanjikan. Konsumen yang mencari jaringan internet kencang dan stabil tentu lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam di warnet. Di area kampus atau sekolah masih menjadi lokasi favorit guna mencari untung sebanyak-banyaknya. 

Dengan kenyataan tersebut, banyak orang yang berkeinginan untuk mencoba terjun di usaha ini. Sebelum terjun langsung, calon pebisnis harus menentukan kategori dan target yang diincar. Setidaknya, warnet di zaman sekarang terbagi menjadi dua kategori, yaitu browsing-download dan game online. Masing-masing membutuhkan modal dan spesifikasi perangkat komputer yang berbeda. Untuk warnet khusus internet browsing modalnya jauh lebih terjangkau, sebab spesifikasi komputer tergolong ringan bahkan bisa diawali dengan barang bekas. 

Sedangkan game online membutuhkan modal yang relatif lebih besar, sebab harus menyiapkan perangkat komputer spesifikasi kelas menengah dan atas agar bisa memainkan game terbaru, bahkan terkadang pebisnis harus meng-upgrade secara berkala guna memenuhi spesifikasi game tertentu. Cara buka usaha warnet sebenarnya gampang tergantung kategori yang diincar pebisnis. Bila mengincar kaum penggila game maka pilih opsi “game online”, sedangkan opsi browsing-download cocok untuk kaum penggila informasi dan downloader. 
Setelah menentukan kategori yang akan digarap, maka cara buka usaha warnet selanjutnya adalah menyiapkan segala sesuatu, mulai dari lokasi hingga masalah jaringan. 

Lokasi usaha warnet sangat menentukan ramai atau tidaknya warnet. Bila punya anggaran besar, tak usah ragu menyewa lokasi yang ramai dilintasi pengendara atau berdekatan dengan tempat umum seperti sekolah dan kampus, lalu menghiasi ruangan dengan desain interior atraktif dan menarik.  

Cari lokasi yang aman dan nyaman untuk konsumen, baik saat berada di dalam atau menaruh kendaraan di depan warnet. Parkir harus benar-benar aman dan nyaman. Selain beberapa perangkat komputer plus monitor, pebisnis harus membeli sejumlah kelengkapan operasional seperti meja komputer, komputer billing, software windows, software billing, speaker/headset, cooler, printer, scanner, AC, tempat duduk dan lampu ruangan. Semuanya harus tercatat secara seksama termasuk asupan listrik, sehingga pebisnis bisa memprediksi dengan tepat daya listrik yang dibutuhkan setiap bulan. 

Tarif listrik yang terus mengalami kenaikan tentu menghadirkan masalah, akan tetapi bisa diatasi dengan membeli monitor LCD/LED, mematikan unit PC yang tidak terpakai ataupun mengatur suhu AC. Penghematan biaya listrik merupakan salah satu cara memaksimalkan keuntungan. Selain biaya listrik, pebisnis juga perlu mempertimbangkan biaya koneksi atau provider jaringan internet. Ada beragam pilihan yang menawarkan kualitas dan kecepatan, tentukan dahulu kebutuhan bandwidth sebelum memikirkan biaya koneksi, ini tergantung jenis kategori yang dipilih, entah itu browsing-download atau game online. 

Coba lihat langsung ke situs-situs ISP di Indonesia untuk melakukan perbandingan harga dan layanan. Setelah memilih ISP dan bandwidth, pebisnis perlu menyiapkan dana untuk pembangunan jaringan networking, mulai dari modem ADSL, perangkat LAN dan biaya instalasi. Jangan lupa mengurus ijin atau badan hukum (legal formal) agar usaha warnet tidak terkendala masalah non-teknis di masa depan.

Meski kebutuhan browsing dan download terbilang tinggi, sebagian besar masyarakat justru dimanjakan kehadiran provider yang menawarkan koneksi internet malam murah, faktor itulah yang sedikit menurunkan pasar warnet. Game online justru paling sedikit mengalami benturan, konsumen masih membludak yang diiringi sejumlah faktor penting seperti spesifikasi komputer plus keseruan bermain di satu lokasi yang sama. Solusi terbaik yang bisa ditempuh para pebisnis yaitu menyediakan dua layanan bersamaan dengan membagi ruangan menjadi dua kategori, warnet dan game online.

Meskipun sering kita mendengar adanya pengusaha warnet yang gulung tikar alias bangkrut. Tetap saja berprospek cerah. Hanya pengelolaanya saja harus tidak boleh sama dengan mereka yang gulung tikar. Perlu adanya kreatifitas dalam menjalankannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua.