Sambil menunggu kereta yang datang terlambat karena hujan lebat, ku tuliskan sesuatu yang mungkin akan menjadi postingan pertama di sini.


Hari ini tepat 9 bulan yang lalu aku menginjakkann kakiku di negara para hokage untuk kedua kalinya. Kalo dipikir-pikir keputusanku kali ini adalah keputusan spontan dan gegabah. Karena beberapa hal yang terjadi pada pekerjaan sebelumnya, tanpa pikir panjang aku kabur pergi ke sini.


Sebelum pergi pun masih ada drama-drama yang terjadi. Seperti soal perpanjangan paspor yang ternyata ribet dan ternyata hal itu berdampak aku harus merelakan Tokyo--yang sebenernya aku ga pingin-pingin banget ke sana-- lalu terdampar di negeri dinosaurus. Aku bahkan ga tau kalo ada nama prefektur bernama Fukui sampe harus cek di Google Map. Tak apalah, pikirku. Aku hanya mencari waktu tercepat untuk pergi dari Indonesia.


Selalu ada hikmah di balik suatu kejadian. Aku tidak menyesal terdampar di sini. Pemandangan alam yang melimpah baik gunung dan laut, suasana yang tenang tanpa hiruk pikuk, rekan-rekan kerja Jepang yang hangat dan friendly, teman-teman Thailand ku yang asik, orang-orang circle main Jepang ku yang selalu ngajakin dan berusaha menjelaskan kalo ada hal yang tidak ku mengerti.


Meskipun hal itu juga dibayarkan aku harus berpisah dengan orang-orang dan kehidupanku di Indonesia. Tapi, perpisahan akan melahirkan pertemuan-pertemuan baru, begitu pun sebuah pertemuan mungkin juga akan melahirkan sebuah perpisahan. Paradoks.