Matsuken | sunny sundae smile

sunny sundae smile

"let's fall in love, it's exciting. I'm going to make your mouth a sunny sundae smile"

jari rasanya lagi gatel pengen nulis sesuatu, makanya mungkin blog malem ini isinya random. sekarang gue lagi dengerin She Is All, lagunya Harvard yang dicover sama Riddim Saunter. gue suka melodinya. dari tadi siang gue nyari-nyari chrome themenya Gantz ato Matsuken, nggak nemu-nemu. kadang gue suka sebel sendiri, kenapa juga anim yang masuk ke daftar pencarian di internet adanya anim-anim yang mainstream?

gue nggak berhasil mendapatkan theme Gantz maupun Matsuken, akhirnya sekarang gue berakhir dengan ngebaca ulang manga Gantz. yaa belakangan gue emang lagi suka nonton live actionnya. yang main kan emang Matsuken, sebagai Kato Masaru. gregetan sih sama aktingnya, kebanyakan ragunya, padahal dia gregetan kalo nggak bertindak. hahaha~ tapi ya begitulah emang karakter Kato Masaru. gue belakangan lagi demen sama Matsuken, kalo ada yang bilang dia itu kayak Johnny Depp versi Jepang, gue rasa itu benar. wajah di screen ngikut karakter yang dia perankan.

gue inget pertama kali ngeliat dia sebagai L di live action Death Note, itu memang dapet banget imagenya (meskipun belakangan Ryutaro Arimura yang bikin parodi sebagai L, ternyata jauh lebih dapet image kelamnya L). baru-baru ini gue ngeliat lagi aktingnya sebagai Negishi Souichi ato Krauser dalam live action Detroit Metal City, siapa sangka Matsuken bisa akting dua kepribadian dalam satu movie? hebat banget. dan aktingnya sebagai cowok yang rada melambai juga patut diacungi jempol, sebagai laki-laki dengan postur tubuh yang tinggi dan muka yang gentle, akting sebagai cowok rada melambai itu oke. dan sebagai Krauser, dia bener-bener tau gimana caranya berada di atas panggung sebagai front man band death metal.

setelah nonton aktingnya di Detroit Metal City, gue memutuskan untuk download Norwegian Wood. film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Haruki Murakami. mungkin alasan kenapa gue nonton Norwegian Wood juga bukan karena ada Matsuken, gue malahan nggak tau kalo dia ada di situ. gue pengen nonton karena sewaktu kuliah, novel ini cukup sering disebut-sebut, apalagi waktu gue ke Japan Foundation, novel ini pasti ada. jadi gue memutuskan untuk nonton. yang bikin gue kaget sih karena ternyata ada Kora Kengo di film itu. nggak nyangka ternyata Kora Kengo dan Matsuken pernah satu screen, apalagi film ini keluaran Asmik Ace, gue makin salut sama PH yang satu ini. seperti yang gue harapkan dari film yang diangkat dari novel karya sastrawan jadul; numb. film itu berasa numb. melankoli, kesedihan, kelam terasa di film itu. bener-bener terasa masuk ke dimensi lain begitu nonton film itu. gue sendiri belum pernah baca novelnya kayak apa, gue rasa ini agak gila. si Watanabe Toru (Matsuken) jadi semacam playboy di film itu. emm, mungkin kalo taraf playboy sih ringan ya... entahlah, tapi dia bisa tidur dengan beberapa wanita yang berteman dengannya. pertama, seorang random girl yang emang pengen dijadiin pelampiasan aja, kedua mantan pacar sahabatnya sendiri, Kizuki, ketiga flirting sama temen sekelasnya waktu kuliah, dan masih ada lagi. hahaha, sungguh luar biasa! sebenernya gue masih belum selesai nonton film ini karena entah kenapa filmnya mati di tengah, padahal downloadnya perfect :((

setelah itu gue jadi pengen banget nonton Gantz, akhirnya gue download DVD rip, agak besar sih sizenya daripada film-film yang pernah gue download, tapi juga kurang dari 1 GB. dan sesuai harapan; gambarnya clear banget. bening! :DD alhasil dari kemaren gue kepincut sama graphic di Gantz, semuanya menarik. cuma ya memang unsur berdarah-darah di film ini dikurangi, nggak seperti di manganya. Gantz bercerita tentang orang-orang yang seharusnya sudah mati, tapi dipanggil ke dimensi lain oleh semacam bola besar hitam yang disebut Gantz. mereka dipanggil untuk bertarung menghancurkan alien yang dideskripsikan Gantz, jika mereka mendapat poin 100, ada dua opsi yang mereka punya; kembali ke dunia sebenarnya tapi memori mereka dihilangan, atau menghidupkan player yang diinginkan.

tokoh utama dipegang oleh Kurono Kei dan Kato Masaru. mereka berdua seharusnya meninggal ditabrak kereta ketika membantu seorang pria mabuk yang terjatuh ke rel subway. kalo di manga sih digambarkan mereka udah hancur badannya (digambarin bener-bener), kepala dan tangannya putus dan potongan-potongan tubuh mereka berceceran di stasiun subway. tapi kalo di film cuma sampe mereka kaget ada kereta di belakang mereka. lagian di film nggak terlalu diceritakan bahwa sebenernya Kurono agak sebel sama Kato awalnya. meskipun mereka berdua teman dari SD, tapi ketika mereka beranjak dewasa, mereka jadi berubah satu sama lain. Kurono yang tadinya ugal-ugalan dan berani ngelawan, sekarang jadi orang dewasa yang manut sama aturan masyarakat, sementara Kato menjadi seorang 'punk' (tampilannya aja sih). kalo di manga, Kurono sebel karena Kato itu orangnya keliatan sok.

para orang yang seharusnya meninggal ini bertarung menghancurkan alien-alien dengan setting kota tempat tinggal mereka sendiri, ato nggak jauh dari kota tempat tinggal mereka, meskipun mereka bertarung ampe ngancurin fasilitas umum, nggak ada yang tau--atau nggak bisa ngeliat--kalo mereka ada di situ, bertarung mati-matian menghancurkan alien. jadi mau mereka ngancurin tempat kayak apapun, mau mereka sekarat ampe mati, orang disekitar situ nggak akan tau apa-apa dan mereka nggak akan terkena efek dari pertarungan itu. paling yang mereka tau, tiba-tiba rumah udah ancur berat, dan lain sebagainya, hohoho.

gue pribadi sebenernya belum ngelanjutin baca manganya lagi, tapi sempet diceritain sama Goji gimana endingnya. kalo dulu mereka bertarung ampe mati-matian sampe ngancurin fasilitas umum, orang-orang di sekitar situ yang tadinya nggak kenapa-kenapa, sekarang kenapa-kenapa. pertarungan antara player Gantz dengan alien sekarang melibatkan masyarakat luas, mereka banyak yang mati dan terluka karena pertarungan itu. sekarang banyak orang bisa ngeliat semua player Gantz, maupun alien yang mereka lawan.

termasuk salah satu film terbaik yang gue tonton sih, ceritanya menarik, graphicnya juga oke. nggak nyesel sih nontonnya. gue sebenernya masih pengen nonton film-filmnya Matsuken lagi, tapi bingung mana yang mau didownload. gue pengen liat Matsuken akting bodor lagi :DD

anyway mungkin gue termasuk aneh ya seleranya nonton film-film kayak begini. yang gue sesalkan dari downloadan gue yang hilang adalah I Am A Cat yang diangkat dari novelnya Natsume Soseki, berjudul sama. soalnya gue download itu dari Megaupload, ya loe tau sendiri lah nasibnya itu pahlawan gimana... udah mati gara-gara SOPA :(

Bicara mengenai I Am A Cat, gue kayaknya memutuskan nggak jadi beli novel terjemahannya. kalo gue bisa daftar perpustakaan Japan Foundation lagi, mendingan gue cari aja novel terjemahannya di sana, pinjem terus fotokopi, beres :DD haduuuh gue tuh sebenernya lagi balik keranjingan baca novel karya sastrawan-sastrawan Jepang jadul. selain gue pengen lagi baca Natsume Soseki, gue lagi kepengen baca karyanya Osamu Dazai. gue lagi penasaran sama esensi kematian yang dia tulis dalam karyanya, secara Osamu kan rajanya percobaan bunuh diri :DD

ada yang punya novelnya Osamu Dazai, anyone?
kalopun nggak bentuk fisik, baca online juga nggak apa-apa sih. gue penasaran sama karyanya itu~