pH didefinisikan sebagai pengukuran aktivitas ion hidrogen dalam suatu zat untuk mengetahui seberapa asam atau seberapa basa kandungan suatu cairan . Karakteristik ini diukur pada skala 0 sampai dengan 14, angka 0 (nol) menunjukkan kondisi paling asam dan angka 14 menunjukkan kondisi paling basa, sedang PH 7 artinya netral, yaitu tidak asam maupun basa. Ph meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat , elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Perbedaan antara pH larutan X dengan pH larutan standar bergantung hanya pada perbedaan dua potensial yang terukur. Sehingga, pH didapatkan dari pengukuran potensial dengan elektrode yang dikalibrasikan terhadap satu atau lebih pH standar. Dalam praktiknya, adalah lebih baik untuk menggunakan dua atau lebih larutan penyangga standar untuk mengizinkan adanya penyimpangan kecil dari hukum Nerst ideal pada elektrode sebenarnya. Oleh karena variabel temperatur muncul pada persamaan di atas, pH suatu larutan bergantung juga pada temperaturnya.
Fungsi pH Meter Dalam Kalibrasinya!

  • Mempertahankan karakteristik sensor (Changing Characteristics)

Seiring dengan waktu pH meter yang sedang dipakai akan mengalami perubahan daya ukurnya, hal ini disebabkan oleh adanya material yang melapisi elektroda setelah probe pH meter berada dalam media yang diukurnya. Tiap-tiap electrode pH meter memiliki karakteristik masing masing, hampir tidak ada electrode yang memiliki karakteristik yand sama meskipun keduanya merupakan electrode yang baru diproduksi dari pabriknya, oleh karena itulah maka kalibrasi terhadap probe pH meter wajib dilakukan bahkan pada pemakaian pertamakalinya.

  • Menghilangkan penyimpangan (Reduced Drift )

Drift atau penyimpangan hasil pengukuran merupakan hal yang umum dalam setiap perangkat pengukur yang menggunakan elektroda sebagai sensornya, demikian pula pada perangkat pH meter. Karena drift ini merupakan gejala yang tidak bisa dihindari maka melakukan kalibrasi denga teratur merupakan  solusi terbaik agar perangkat tidak sampai menghasilkan hasil pengukuran dengan drift yang sangat lebar.

  • Mempertahankan keakurata perangkat (Higher Accuracy)

Agar perangkat tetap  memiliki akurasi tinggi maka kalibrasi harus dilakukan, semakin presisi langkah yang dilakukan saat kalibrasi maka akan semakin panjang waktu yang perlukan bagi alat tersebut untuk mengalami penyimpangan pengukuran.  Kalibrasi yang benar sebaiknya dilakukan dengan menggunakan larutan standar  minimal 3 macam agar diperoleh kurva kalibrasi yang lebih . Jika kalibrasi PH meter dilakukan dengan cara yang  tidak benar misalnya tidak mencuci probe ketika hendak dicelupkan ke larutan standar yang berbeda maka hasil kalibrasi tidak akan akurat.

  • Menjaga sensitivity sensor (Sample Differences Effect)

Adanya pengukuran sample yang berbeda-beda oleh satu perangkat pH meter dapat menurunkan sensitivity daripada sensor,  dengan dilakukan nya kalibrasi maka kemampuan sensor dalam mendeteksi sample akan selalu maksimal, ini terutama berkaitan dengan masalah kehandalan elektrodanya. Sebagai efek daripada seringnya sensor dipakai untuk mengukur media yang memiliki perbedaan ionic yang ekstrim, maka kehandalannya  akan menurun lalu kalibrasi ulang akan mengembalikan akurasi alat.