" aku cemburu pada mereka yang jujur soal perasaannya sendiri. Sebab, aku tidak. Seluruh kasih, rindu, dan harapku padamu kini mesti ku ingkari berulang-ulang. tak ingin ku akui dihadapan siapa-siapa lagi, termasuk diri sendiri. " -elsasyefira

 

 

Mungkin ini kutipan yang cocok untukku, yang pengecut. Tidak berani mengakui rindu-ku kepada siapa-siapa, aku sendiri pun tidak ingin mengakuinya. Aku rindu, sangat. Aku tidak pernah jujur dalam perasaanku, kalau kalian bertanya kenapa? entahlah, aku pun tidak tahu, hanya saja aku merasa bingung, linglung karena tidak pernah menghadapi situasi seperti ini, banyak orang bilang ini Gengsi. Ya, aku gengsi. gengsi-ku cukup tinggi sehingga harus tersiksa dengan rindu yang kubuat sendiri. " Rindu hanya mengingatkanku pada kesedihan yang berulang-ulang. Dan karena itu aku memilih rindu tapi tak bilang-bilang" satu kutipan cantik dari Arif Rahman Setio yang pantas untukku, ' biarkan saja seperti ini, ini tidak akan lama' pikirku mengenai rindu . Ternyata, tidak. Rindu ini bertahan lama, mungkin melekat?

Kunjungilah hati-ku sekali-kali, kalau bisa menetaplah, jangan pergi! Kehilangan-mu membuat rindu ini semakin bernanah, kamu harus tahu! aku tenggelam dalam lautan rindu, jadi, tolong selamatkan aku dari lautan ini! bawa aku pergi, jangan lepaskan aku kembali, buatlah aku jujur dengan perasaanku sendiri, perasaanku kepadamu, rinduku, kasihku, harapku kepadamu.