Beli handphone baru merupakan aktivitas yang dilematis, khususnya bagi mereka yang tidak terlalu menggandrungi dunia teknologi. Sekiranya hingga salah membeli hand phone yang tidak cocok kemauan, kita pasti akan kecewa dan menyesal.
Telpon pintar merupakan perangkat teknologi yang dekat dengan keseharian kita, mulai dari untuk gaming, mencari hiburan, hingga berprofesi. Penting bagi seorang konsumen untuk memahami perangkat yang dia beli dan memperkirakan apakah perangkat hal yang demikian cocok bagi dirinya sendiri.
Masalahnya, industri hand phone dikala ini dipenuhi dengan beragam variasi perangkat dan terkadang membuat keder calon konsumen yang hendak membeli hand phone baru.
Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini adalah tips untuk membeli handphone yang cocok untuk kamu.
Cari segmentasi harga hand phone yang cocok budget kamu
Meskipun pertama yang perlu kamu amati sebelum mencari hand phone baru merupakan dengan memutuskan dana atau budget yang kamu punya. Budget hal yang demikian nantinya bakal memutuskan spesifikasi hand phone variasi apa yang bakal kamu peroleh. Secara umum, kian tinggi harga perangkat, karenanya kian bagus spesifikasi yang ditawarkan.

Perhatikan demikian, ada bagusnya untuk kamu memutuskan budget menurut segmentasi harga yang disepakati dalam industri hand phone. Segmentasi harga handphone sendiri terdiri lima golongan harga, merupakan ultra low-end (kurang dari Rp 1,5 juta), low-end (sekitar Rp 1,5 juta-3 juta), mid-range (sekitar Rp 3 juta-5,5 juta), mid-to-high-end (Rp 5,5 juta-8,5 juta), dan flagship (di atas Rp 8,5 juta).
Dengan mencari menurut golongan harga hal yang demikian, kamu tidak terpaku pada satu variasi harga tertentu yang membuat kamu tidak melihat hand phone lain yang lebih murah. Sebagai model, bila kamu mau cari hand phone Rp 4 juta, kamu sebaiknya mencari hand phone di segmen harga mid-end, sehingga handphone Rp 3 jutaan juga masuk ke dalam radar pantau kamu.
Dengan demikian, nantinya kamu dapat membandingi harga hand phone Rp 4 jutaan dengan harga yang sedikit lebih murah atau lebih mahal. Dalam sebagian kasus, hand phone Rp 3 jutaan tidak kalah menarik dengan hand phone dengan banderol Rp 4 jutaan. Sesudah itu, kamu juga dapat membandingi spesifikasi yang ditawarkan oleh hand phone Rp 5 jutaan dengan yang Rp 4 jutaan, dalam hal ini apakah harga yang lebih mahal itu setara dengan upgrade teknologi yang ditawarkan.
Perhatikan trade-off: kamera vs daya kerja
Biasanya memutuskan budget dan segmentasi harga hand phone, penting untuk memahami apa yang kamu inginkan dari hand phone baru tersebut. Kriteria ini penting sebab selain hand phone flagship seperti Samsung Galaxy S20 atau iPhone 11, senantiasa ada trade-off dalam sebuah handphone.
Trade-off sendiri merupakan sebuah istilah ekonomi yang menjelaskan bagaimana peningkatan kualitas satu bagian tertentu hadir dari pengurangan kualitas di bagian lain: Kau ada makan siang free di dunia ini. Sesudah, aspek yang dihasilkan trade-off oleh vendor merupakan bagian prosesor dan kamera, sebab keduanya merupakan bagian yang paling mahal dari sebuah hand phone.

Sebagai model, hand phone yang mementingkan aspek daya kerja dan gaming bakal meningkatkan spesifikasi prosesor dan memorinya, tapi dengan menurunkan kualitas kamera yang dibawa. Sebaliknya, hand phone yang punya spesifikasi kamera mumpuni umumnya akan mengurangi kemampuan dapur pacu di dalamnya.
Oleh sebab itu, kamu perlu memutuskan aspek variasi apa yang lebih kamu inginkan, apakah daya kerja atau kamera? Kemudian, kamu juga perlu amati apakah trade-off hal yang demikian dapat kamu kompromikan nanti dikala kamu gunakan? Sebab dapat melihat model trade-off hand phone melewati tulisan berikut ini.
Lihat review gadget reviewer
Biasanya membandingi calon handphone baru kamu di atas kertas dengan kandidat lain, kamu perlu melihat pengalaman pengguna dari orang yang telah menggunakan perangkat hal yang demikian. Oleh karenanya, tidak ada salahnya mencari tahu review yang diberi tahu oleh para pengulas gadget dan hand phone, yang umumnya telah mendapatkan jalan masuk menggunakan hand phone hal yang demikian lebih permulaan sebelum peluncuran resminya.
Sebagian, spesifikasi di atas kertas tidak mencerminkan pengalaman pengguna. Dalam sebagian kasus, umpamanya, kamera 48 MP dari dua hand phone berbeda punya kualitas yang beda satu sama lain.
Reviewer HP sendiri umumnya akan mempersembahkan kesan mereka selama menggunakan hand phone yang dicoba. Mereka juga akan menunjukkan hasil foto, bukti daya kerja dikala gaming atau buka aplikasi lain, serta durasi baterai sebuah hand phone, sehingga kamu dapat tahu kemampuan hand phone cocok atau tidak dengan ekspektasi sebelum membelinya.
Jangan lupa layanan purnajual
terakhir, dan kerap kali dilupakan banyak orang, amati layanan purnajual yang disediakan oleh sebuah vendor atas barang yang dia jual. Layanan purnajual ini dapat berupa masa garansi, layanan reparasi, hingga update software.

untuk update software, iPhone familiar lebih unggul daripada Android. Sebagai model, perangkat iPhone umumnya akan menerima update iOS terupdate dikala cara operasi baru itu tersedia.
Kalaupun sebuah perangkat tidak dapat menggunakan cara operasi baru, seperti iPhone 6 kepada iOS 13, Apple tetap memberikan update keamanan berkala dikala mereka menemukan bug atau celah keamanan baru. Update keamanan itu sendiri penting untuk mencegah pengguna dari serangan hacker terupdate yang belum dapat diantisipasi dengan cara keamanan sebelumnya.
Perhatikan demikian, vendor Android bahkan mulai beberes untuk meningkatkan layanan purnajual mereka. vendor yang diketahui rajin update software perangkat konsumen di antaranya merupakan Samsung dan Oppo.