Momok utama adaptasi pekerja Indonesia di Jepang | |

Momok utama adaptasi pekerja Indonesia di Jepang


Dari sekian banyak kesulitan yang terberat yang sering menjadi momok bagi para pemuda dan pemudi kita di Jepang adalah kesulitan dalam bekerjasama dengan orang Jepang dalam kelompok (team work) di dalam dunia kerja. Bentuk kerjasama team di Jepang berbeda dengan di negara kita dan negara-negara lain.

Di Jepang bila kita menonjol atau menyolok dalam hal kepandaian, kemampuan dibandingkan dengan anggota team lainnya dan kita menunjukkan hal tersebut dengan fulgar serta mempertegas keakuan pribadi, maka kita akan menjadi orang yang sangat tidak disukai, dibenci bahkan diasingkan dan kita akan sulit mendapat tempat di hati aggota team lainnya yang dapat mempersulit kemampuan kita untuk beradaptasi dalam kerja. Karena 1 team ibarat sekelompok roda mobil dimana besarnya roda tersebut harus sama tidak boleh ada yang lebih besar untuk mengangkut truck. Bila ada salah satu dari ban tersebut yang besar maka jalannya mobil tersebut akan mengalami ketidakseimbangan.


|







Satu hal lagi yang menjadi momok bagiKetidaksukaan anggota kelompok pada anggota yang berusaha menonjolkan kemampuan diri ini sudah menjadi budaya yang berakar di Jepang. Hal itu dapat kita temukan pada Pribahasa Jepang yang berbunyi " Deru kui utareru" yang berarti sesuatu atau paku yang menonjol harus diketuk atau dipukul supaya tidak menonjol atau rata.


|

Satu hal lagi yang menjadi momok bagi kita dalam beradaptasi dengan masyarakat Jepang adalah kita dituntut senantiasa untuk memiliki kepekaaan untuk mengukur, mempertimbangkan dengan matang dan mengontrol perbuatan, perkataan yang kita lakukan maupun ucapakan, apakah perbuatan dan perkataan kita dapat membuat orang lain tidak berkenan, tidak suka atau merugikan atau tidak. Kita dituntut untuk menjunjung tinggi budaya akur, kompak, selaras dan damai yang kesemuanya itu artinya tertuang dalam huruf 「和」= “ Wa” . Huruf 「和」= “Wa juga dibaca sebagai “Yamato” yang berarti juga negara Jepang. Itu berarti bahwa negara Jepang adalah negara yang menjunjung "Perdamaian". (Prasasti/ES)